lailahaillawlah
Rabu, 07 November 2007
Empat Jalan Menuju Ilmu Spiritual
Sebelum membahas tentang cara-cara memiliki ilmu spiritual, kita akan perjelas dulu apa itu Ilmu Spiritual. Pengertian sederhananya, Ilmu Spiritual adalah pengetahuan tentang kemampuan melebihi manusia pada umumnya, yang mana sebab-sebab kemampuan itu berasal dari metaenergi yang tidak tampak mata. Seperti energi listrik, metaenergi hanya bisa dibuktikan dengan gejala-gejala yang ditimbulkan atau dengan pengamatan mata batin. Dalam prakteknya, Ilmu Spiritual sering digabungkan dengan keyakinan agama atau kebudayaan masyarakat setempat dimana Ilmu Spiritual itu berkembang.
Dalam bahasa keseharian orang indonesia, Ilmu Spiritual disebut dengan berbagai istilah. Berikut ini kami jelaskan beberapa istilah dan alasan digunakan istilah itu untuk menyebut Ilmu Spritual.
Ilmu Gaib, dikatakan gaib karena memperlajari energi dan makhluk gaib. Kata "Gaib" atau lebih tepatnya "Ghoib" berasal dari bahasa arab yang artinya tidak terlihat. Selain alasan itu, disebut Ilmu Gaib juga karena sesuai filsafat Ilmu Spiritual yang seharusnya tidak diperlihatkan, alias harus disembunyikan, jangan sampai dipamerkan kepada orang lain untuk kesombongan. Istilah yang hampir sama artinya dengan Ilmu Gaib adalah Ilmu Kebatinan, dari kata "batin" yang bisa berarti hanya dapat dirasakan oleh orang yang mengalaminya.
Ilmu Metafisika, hampir sama dengan istilah ilmu gaib diatas, istilah meta-fisika digunakan karena dalam Ilmu Spiritual dipelajari energi dan kejadian yang tidak terlihat secara fisik dan tidak sesuai dengan hukum fisika. Sebenarnya asumsi bahwa Ilmu Spiritual adalah meta-fisika tidaklah benar 100%, karena sekarang
Ilmu Hikmah, digunakan untuk menyebut Ilmu Spiritual yang berkembang dikalangan umat islam. Ilmu Hikmah punya ciri khas yaitu amalan yang digunakan adalah doa khusus berbahasa arab, dzikir kalimat tertentu dan ayat suci Al-Quran yang diyakini bisa menjadi wasilah atau perantara terkabulnya sebuah doa.
Ilmu Supranatural, dikatakan supra-natural karena pemilik ilmu spiritual secara otomatis mempunyai kemampuan melebihi kemampuan alami manusia pada umumnya. Misalnya kemampuan mengobati tanpa mengetahui ilmu kedokteran, ketahanan kulit dari serangan senjata tajam, tahan terhadap racun, api dan sebagainya.
Ilmu Kasepuhan, istilah ini dipakai oleh orang jawa untuk menyebut Ilmu Spiritual karena pada zaman dulu Ilmu Spiritual hanya diajarkan kapada orang sepuh yang artinya orang usia tua atau orang yang spiritualitasnya sudah mapan. Digunakan sepuh sebagai patokan dikarenakan jika Ilmu Spiritual dipelajari sembarang orang, maka bisa menyebabkan penyalahgunaan untuk kejahatan.
Beberapa kalangan menganggap Ilmu Spiritual sebagai hal yang sakral, keramat serta terlalu memuliakan orang yang memilikinya, bahkan ada yang dianggap Wali. perlu kami terangkan, bahwa keajaiban atau karomah yang ada pada Wali (orang suci kekasih Allah) tidak sama dengan Ilmu Spiritual yang sedang kita pelajari. Wali Tuhan tidak pernah mengharapkan kemampuan supranatural tersebut. Karomah itu datang atas kehendak Allah karena mereka adalah orang yang sangat saleh, ikhlas dan rendah hati. Sementara kita adalah orang yang memohon kepada Tuhan dengan penuh harapan agar Tuhan melimpahakan karunianya berupa kemampuan supranatural.
Sebagian golongan orang juga ada yang menganggap bahwa Ilmu Spiritual adalah praktek kemusyirikan, menyekutukan Tuhan, dan menyembah Jin yang mana itu adalah dosa besar. Anggapan ini tidaklah sepenuhnya benar. Kita harus bisa membedakan mana Ilmu Spiritual dan Ilmu Sihir yang dikerjakan oleh setan.
Berbagai Jalan Untuk Memiliki Ilmu Spiritual
ilmu metafisika ilmu spiritualBebeda dengan sains (pengetahuan ilmiah) yang hanya bisa dikuasai dengan cara belajar, Ilmu Spiritual bisa dimiliki dengan beragam cara yang unik. Setidaknya ada 4 jalan yang umumnya bisa menyebabkan seseorang memiliki kemampuan spiritual, yaitu:
Melakukan Olah Spiritual. Ini adalah cara yang umum dilakukan orang untuk mendapatkan kemampuan spiritual. Esensi dari olah spiritual adalah memohon kepada Tuhan agar dari dirinya sendiri terpancar kekuatan spiritual. Bentuk olah spiritual sangat beragam sesuai aliran ilmu spiritual atau sesuai keyakinan dan budaya masyarakat dimana ilmu spiritual berkembang. Di tanah jawa, olah spiritual ini disebut "lelaku" atau "tirakat" yang berasal dari kata arab yang bisa diartikan menempuh suatu perjalanan. Tirakat orang jawa umumnya berupa semedi (meditasi), mantra (doa berbahasa jawa), pantang makan/melakukan sesuatu, serta puasa budaya seperti mutih, patigeni, ngalong dan sebagainya.
Melakukan Olah Spiritual inilah yang bisa disebut belajar ilmu spiritual, karena dalam hal ini guru hanya memberi petunjuk lelaku atau jalan yang harus ditempuh murid, sedangkan besar-kecilnya energi yang dimiliki murid tergantung kualitas lelaku-nya sendiri. Kelebihan olah rohani adalah murid bisa mengembangkan ilmunya sebebas-bebasnya. Semakin tekun dan serius dalam olah rohani, maka semakin besar pula metaenergi yang dihasilkan.
Warisan Keturunan. Tanpa belajar pun seseorang bisa mewarisi ilmu kakek-buyutnya yang memiliki ilmu-ilmu spiritual. Prosesnya berlangsung secara otomatis tanpa belajar, tapi sulit ditebak kedatangannya. Biasanya dalam satu generasi, hanya ada satu orang yang terpilih untuk mewarisi ilmu keturunan. Kadang orang yang mewarisi ilmu keturunan tidak menyadari bahwa dia memiliki kemampuan melebihi kewajaran, dan baru sadar setelah mengalami peristiwa yang menyebabkan kemampuannya keluar.
Ilmu Laduni adalah pengetahuan yang datang melalui ilham atau "bisikan" yang langsung dipahami dan diingat selalu oleh otak. Tentu saja tidak semua orang bisa mendapatkan pengetahuan tanpa belajar yang diyakini datang langsung dari Tuhan ini. Banyak orang melakukan olah spiritual untuk mendapatkan "ilmu dadakan" ini, namun hanya sedikit yang mendapatkannya. Sebagian lagi yang hatinya kurang bersih justru tertipu oleh bisikan-bisikan dari setan.
Menurut para guru spiritual, ilmu laduni hanya diberikan oleh Tuhan kepada hambanya yang taat, berbudi luhur, ikhlas, tidak mengharapkan balasan berupa keduniawian. Lucunya lagi, akhir-akhir ini kami banyak menemui pemalas yang mengamalkan ritual tertentu untuk mendapatkan ilmu laduni yang datang seketika. Tentu saja orang-orang semacam ini sangat mungkin akan ditipu oleh jin yang mengaku malaikat atau roh seorang tokoh spiritual yang sudah meninggal.
Transfer Energi, disebut juga "pengisian" yaitu pemindahan metaenergi dari seorang guru kepada murid. Dengan transfer energi murid tidak perlu susah payah mempelajari Ilmu Spiritual, karena energi yang didapat dari guru langsung bisa digunakan. Tentu saja transfer energi hanya bisa dilakukan oleh guru yang sudah mencapai tingkat spiritual yang tinggi.
Umunya kemampuan supranatural yang didapat dari pengisian adalah statis (tidak bisa berkembang) dan hanya bertahan dalam jangka waktu tertentu. Namun dengan metaresonansi yang dikembangkan oleh Ustadz Firman, meskipun cepat dan mudah, tapi kemampuan spiritual yang Anda miliki bisa berfungsi seumur hidup, bahkan bisa Anda tingkatkan dengan cara tekun berlatih.
Metaresonenasi bisa mempermudah dan mempercepat proses olah spiritual. Selain memberikan energi yang langsung bisa dimanfaatkan oleh murid, metaresonansi juga mengaktifkan pusat energi di tubuh murid sehingga murid bisa menghasilkan metaenergi sendiri. Jadi metaresonansi tidak sama dengan transfer energi biasa.
Dikutip dari: Mahaspiritual.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
gimana cara termudah untuk mencapai ilmu hikmah?
Karena Allah adalah sumber segala ilmu, adalah hak-Nya untuk mengaruniakan ilmu kepada siapa saja.
Dalam hal mendapatkan karunia-Nya secara sempurna dan tepat, sikap batin yang seharusnya adalah pasrah, ikhlas, ridlo.
Karunia-Nya sudah ada semenjak dahulu, kitalah yang menutup diri dari cahaya dan rahmat-Nya. Then, let it open...
Posting Komentar